MANAJEMEN PEMBELAJARAN ERA MODERN
Penulis : Dr. Riinawati, M.Pd
Editor : Muhammad Noor Ilmi
Layout : Padlianor
Harga : Rp. 89.000
Order : via Wa : 085252927842 (WA ilmii)
SINOPSIS BUKU
A. Teknologi Digital dan Dampaknya terhadap Pendidikan
Pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk membantu manusia dalam menjalani kehidupan terutama di masa yang akan datang. Di Indonesia pendidikan wajib yang harus ditempuh oleh warga negaranya yaitu selama 12 tahun dimana tingkatan sekolah yang akan dijalani dari mulai Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Akhir. Sekolah Dasar ditempuh selama 6 tahun sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA masing-masing berlangsung selama 3 tahun. Untuk mencetak generasi yang unggul maka diperlukan pendidik yang berkualitas, kreatif dan inovatif. Kemampuan guru dalam mengajar tidak terjamin dari berapa lama ia telah mengajar namun diperlukan pedoman yang nyata untuk menjadi pengajar melalui berbagai pengalaman serta bukti konkrit yang didapat dari percobaan serta penelitian yang telah dilaksanakan. Guru harus bisa melakukan pembelajaran yang kreatif serta inovatif agar semangat siswa untuk belajar dapat terus terbangun.
Kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi mendesak pendidik untuk melaksanakan pekerjaannya secara kompeten (Risdiany, H. 2021). Dengan memanfaatkan teknologi digital maka guru dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Saat ini perkembangan teknologi begitu pesat jika dilihat dari transformasi teknologi dari zaman ke zaman. Perkembangan teknologi digital ini membawa banyak dampak positif terhadap kehidupan manusia sehingga segala sesuatu menjadi lebih mudah, cepat dan praktis. Dampak positif dari perkembangan teknologi ini bisa manusia rasakan di berbagai bidang seperti bidang industri, pendidikan, transportasi, jasa, kesehatan dan masih banyak lagi.
Pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 lalu menyebabkanberbagai sektor terhambat dalam melakukan segala aktivitas termasuk pembelajaran. Pada saat itu pemerintah menerapkan sistem WFH (Work From Home) dimana semua orang diharuskan untuk bekerja secara daring. Namun dengan bantuan teknologi digital yang semakin canggih, semua permasalahan tersebut bisa diatasi dengan adanya teknologi. Pembelajaran yang semula dilakukan secara bertatap muka kini beralih menjadi pembelajaran daring (dalam jaringan). Kegiatan belajar bisa dilakukan melalui berbagai aplikasi seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom, Edmodo, dan lain sebagainya. Sehingga dengan adanya teknologi digital maka akan membantu proses pembelajaran dengan sistem pembelajaran yang modern.
Teknologi pendidikan memiliki faktor-faktor yang saling terhubung dalam proses pembelajaran diantaranya yaitu manusia, alat, prosedur, gagasan serta organisasi/lembaga. Beberapa tokoh terkenal seperti Edward L. Thorndike menjadi salah satu tokoh pengembang teknologi pendidikan dimana ia berhasil menghasilkan beberapa hukum belajar yang salah satunya dikenal dengan istilah “law of effect”. Hukum tersebut berpendapat bahwa belajar dinilai berhasil apabila tanggapan siswa kepada sebuah stimulus langsung diikuti dengan rasa senang atau puas adalah berupa pujian maupun hadiah dimana hal tersebut dikenal dengan reinforcement. Teknologi pendidikan mengusahakan anak agar bisa memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan maupun melaksanakan sebuah tugas dengan baik agar muncul rasa puas dan berhasil. Kemudian tokoh lainnya yaitu B.F Skinner melakukan sebuah eksperimen terhadap binatang yang diantaranya yaitu burung merpati yang paling banyak dikenal. Dimana eksperimen tersebut dilakukan untuk mempelajari bagaimana cara mengubah kelakuan binatang tersebut.
Tujuan dari teknologi pendidikan yaitu agar dapat menambah kualitas kegiatan belajar manusia. Pendidikan saat ini tidak terlepas dari teknologi digital yang sering digunakan dalam proses pembelajaran. Kemajuan teknologi telah mendorong terciptanya pengalaman belajar yang jauh lebih interaktif dan menarik. Melalui penggunaan perangkat teknologi seperti komputer, smartphone, dan tablet, siswa sekarang dapat mengakses sumber belajar yang beragam dan inovatif. Buku teks digital, media pembelajaran interaktif, dan simulator virtual adalah beberapa contoh penggunaan teknologi yang telah mengubah cara siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Dengan bantuan teknologi, guru pun dapat menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Audio visual, presentasi multimedia, dan video pembelajaran dapat meningkatkan daya serap siswa serta memungkinkan mereka untuk mempelajari konsep secara lebih visual dan praktis. Selain itu, teknologi juga telah menghadirkan ruang diskusi online dan platform kolaboratif, memfasilitasi interaksi antara siswa dan guru di luar lingkungan kelas fisik.
Dalam era digital ini, aksesibilitas pendidikan telah meningkat secara signifikan. Teknologi telah membuka pintu bagi siswa yang sebelumnya terbatas oleh geografis, jarak, atau keterbatasan fisik. Dengan adanya internet, siswa sekarang dapat mengakses sumber daya pendidikan dari seluruh penjuru dunia. Mereka dapat mengambil kursus online, mengikuti webinar, atau berpartisipasi dalam diskusi online tanpa harus meninggalkan rumah. Bagi siswa yang tinggal di daerah terpencil, teknologi menjadi “jembatan” yang menghubungkan mereka dengan guru dan materi belajar yang berkualitas. Ini menjadikan pendidikan lebih inklusif dan merata, memungkinkan para siswa untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Dampak lain dari perkembangan teknologi dalam bagian pendidikan, teknologi digital mengubah cara kita belajar, mengajar dan mengakses informasi melalui internet.
- Akses internet yang lebih luas, dengan adanya internet dapat memudahkan kita untuk mengakses informasi dan pengetahuan. Sebagai siswa tentunya ini akan memudahkan untuk mengakses buku, jurnal, refrensi, video, sumber pendidikan, serta mengembangkan diri.
- Kolaborasi global antar siswa, siswa dapat berkolaborasi dengan sesama siswa yang ada di seluruh dunia dengan melalui platform online, menghadirkan perspektif global ke dalam pembelajaran mereka
- Peningkatan kreativitas (pengembangan diri), Siswa dapat mencari dan mengembangkan potensi yang ada dirinya,siswa dapat mengakses seperti google untuk mencari tau apa yang harus dilakukan untuk mencari dan mengembangkan potensi,youtobe untuk belajar dasar tentang potensi yang dimiliki serta bagaimana cara mengembangkan untuk bisa di aplikasikan di kehidupan nyata.
B. Kebutuhan Pembelajaran Berbasis Online dan Hybrid
Pembelajaran berbasis online dan hybrid telah menjadi kebutuhan penting dalam sistem pendidikan modern. Hal ini didorong oleh perkembangan teknologi digital, perubahan cara belajar peserta didik, serta kondisi global yang memerlukan fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa aspek kebutuhan dalam pembelajaran berbasis online dan hybrid:
- Infrastruktur Teknologi yang Memadai
Akses Internet yang Stabil: Pembelajaran online membutuhkan akses internet yang kuat dan stabil agar peserta didik dan pendidik dapat terhubung tanpa gangguan. Internet adalah fondasi utama dalam model pembelajaran ini.
Perangkat Teknologi: Siswa dan guru memerlukan perangkat seperti komputer, laptop, tablet, atau smartphone untuk mengakses platform pembelajaran. Ketersediaan perangkat ini penting untuk mendukung pembelajaran jarak jauh atau hybrid.
Platform Pembelajaran (Learning Management System – LMS): Platform digital yang dapat digunakan untuk mengelola kelas, memberikan materi, dan melakukan penilaian secara online. Contoh LMS populer adalah Google Classroom, Moodle, dan Edmodo.
- Pengembangan Kurikulum yang Fleksibel
Adaptasi Konten Pembelajaran: Kurikulum harus disesuaikan agar dapat diakses secara online dengan cara yang interaktif dan menarik. Materi pembelajaran yang hanya berbentuk teks mungkin kurang efektif dibandingkan dengan konten multimedia, seperti video, simulasi, atau modul interaktif.
Pengelolaan Waktu dan Pengaturan Jadwal: Model hybrid menggabungkan pembelajaran tatap muka dan online, sehingga membutuhkan jadwal yang fleksibel untuk mengakomodasi kedua metode tersebut. Siswa perlu diberi kesempatan untuk belajar mandiri di rumah dan berkolaborasi di kelas fisik.
- Kompetensi Guru dalam Mengelola Pembelajaran Digital
Pelatihan Teknologi: Guru perlu dibekali dengan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengelola kelas online. Kemampuan dalam menggunakan LMS, membuat konten digital, serta mengelola komunikasi jarak jauh sangat penting.
Pengembangan Metodologi Pengajaran: Guru perlu menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk memfasilitasi interaksi virtual. Misalnya, memanfaatkan diskusi daring, kuis online, dan tugas kolaboratif melalui platform digital.
- Interaksi dan Keterlibatan Siswa
Interaksi yang Efektif: Dalam pembelajaran online, interaksi langsung antara guru dan siswa berkurang. Oleh karena itu, platform online perlu dirancang untuk mendukung interaksi yang aktif, baik melalui forum diskusi, sesi video konferensi, maupun ruang obrolan.
Kolaborasi Antar Siswa: Pembelajaran hybrid memungkinkan kolaborasi secara fisik dan virtual. Siswa dapat bekerja sama dalam proyek melalui alat-alat kolaboratif online seperti Google Docs, Slack, atau Microsoft Teams.
- Pengembangan Penilaian dan Evaluasi yang Inovatif
Evaluasi Berbasis Teknologi: Penilaian dalam pembelajaran online dan hybrid memerlukan alat evaluasi yang dapat diakses secara daring. Tes online, penugasan digital, dan portofolio berbasis web menjadi metode evaluasi yang harus dioptimalkan.
Pemantauan dan Umpan Balik Real-time: LMS sering kali dilengkapi dengan fitur untuk memantau kemajuan siswa secara real-time, yang memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik secara cepat dan tepat waktu.
- Kesiapan Mental dan Kemandirian Siswa
Kemandirian dalam Belajar: Pembelajaran berbasis online membutuhkan tingkat kemandirian yang lebih tinggi dari siswa. Mereka perlu belajar mengelola waktu, menetapkan prioritas, dan memiliki disiplin yang baik untuk mengikuti pembelajaran secara mandiri.
Kesiapan Psikologis: Beberapa siswa mungkin mengalami tantangan psikologis seperti isolasi sosial, kurangnya motivasi, atau kebosanan saat belajar online. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang dinamis dan menyenangkan.
- Kebijakan dan Dukungan Institusi
Dukungan Kebijakan dari Sekolah dan Pemerintah: Ketersediaan kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi dalam pembelajaran menjadi sangat penting. Institusi pendidikan dan pemerintah perlu memberikan panduan yang jelas mengenai pelaksanaan pembelajaran online dan hybrid. Sarana Pelatihan dan Pengembangan: Sekolah dan lembaga pendidikan perlu menyediakan pelatihan dan bantuan teknis bagi guru dan siswa agar mereka bisa beradaptasi dengan model pembelajaran ini.
- Keamanan dan Privasi Data
Keamanan Siber: Dalam lingkungan pembelajaran online, masalah keamanan dan privasi data sangat penting. Platform pembelajaran harus memiliki langkah-langkah keamanan yang ketat untuk melindungi informasi pribadi siswa dan guru dari potensi serangan siber. Kebijakan Privasi yang Jelas: Sekolah dan penyedia platform harus memastikan bahwa data siswa dan guru aman, serta mengikuti regulasi privasi seperti GDPR atau peraturan setempat lainnya.
Pembelajaran berbasis online dan hybrid memerlukan integrasi teknologi yang canggih, fleksibilitas kurikulum, kompetensi guru, serta kesiapan siswa dan institusi. Kebutuhan ini harus dipenuhi untuk menciptakan pengalaman belajar yang efektif dan menyenangkan dalam era digital.
C. Peran Data dan Analisis Dalam Pengelolaan Pembelajaran
Data yang dihasilkan dari berbagai aktivitas pembelajaran dapat dianalisis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa peran utama data dan analisis dalam pengelolaan pembelajaran:
- Pemantauan Kemajuan dan Prestasi Siswa
Pelacakan Performa: Data dari tes, tugas, dan aktivitas pembelajaran lainnya memungkinkan pendidik untuk melacak kemajuan siswa secara individual. Hal ini membantu guru mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta memberikan dukungan yang lebih spesifik.
Penilaian Berkelanjutan: Data dapat digunakan untuk melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap performa siswa. Dengan analisis data, guru bisa memberikan umpan balik yang lebih cepat dan tepat sasaran, yang akan membantu siswa dalam proses pembelajaran mereka.
- Personalized Learning (Pembelajaran yang Dipersonalisasi)
Analisis Preferensi dan Gaya Belajar: Data yang dikumpulkan dari siswa, seperti pola interaksi, preferensi belajar, dan hasil ujian, memungkinkan pembelajaran yang dipersonalisasi. Guru dapat menyesuaikan materi, metode, dan kecepatan pembelajaran berdasarkan kebutuhan individu siswa.
Adaptive Learning Systems: Teknologi yang didukung oleh data dan analitik dapat digunakan untuk mengembangkan sistem pembelajaran adaptif. Sistem ini mampu menyesuaikan konten dan tantangan pembelajaran secara otomatis berdasarkan performa siswa dalam waktu nyata.
- Perbaikan Kurikulum dan Strategi Pembelajaran
Data untuk Penyempurnaan Kurikulum: Analisis data dari pembelajaran dapat memberikan wawasan tentang efektivitas kurikulum yang sedang diterapkan. Jika data menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kesulitan dalam topik tertentu, kurikulum atau metode pengajaran dapat diperbaiki untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih baik.
Pengembangan Strategi Pembelajaran yang Lebih Efektif: Data mengenai metode pembelajaran yang paling efektif dapat diidentifikasi melalui analisis. Misalnya, data dapat menunjukkan bahwa siswa lebih aktif dan lebih berhasil ketika belajar melalui pendekatan berbasis proyek atau diskusi interaktif dibandingkan metode ceramah.
- Peningkatan Efisiensi Operasional Pendidikan
Manajemen Sumber Daya yang Lebih Baik: Analisis data memungkinkan sekolah atau institusi pendidikan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti fasilitas, tenaga pengajar, dan waktu. Data dapat menunjukkan pola absensi, penggunaan ruang kelas, atau tingkat pemanfaatan teknologi yang memungkinkan institusi mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.
Penjadwalan yang Efektif: Data yang terkait dengan ketersediaan guru, preferensi siswa, dan kebutuhan kelas dapat digunakan untuk membuat jadwal yang lebih efisien dan fleksibel. Hal ini juga berlaku untuk model pembelajaran hybrid, di mana pembagian antara tatap muka dan pembelajaran online dapat dioptimalkan.
- Meningkatkan Keterlibatan Siswa (Student Engagement)
Analisis Keterlibatan Siswa: Data dari platform pembelajaran online dapat digunakan untuk memantau tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar. Misalnya, data mengenai seberapa sering siswa masuk ke platform, menyelesaikan tugas, atau berpartisipasi dalam diskusi bisa dianalisis untuk mengukur tingkat motivasi dan keterlibatan mereka.
Peningkatan Interaksi Melalui Data: Dengan menggunakan data keterlibatan ini, pendidik dapat merancang pendekatan interaktif yang lebih menarik. Data dapat membantu menentukan jenis konten yang paling diminati siswa, seperti video, gamifikasi, atau diskusi kelompok, yang meningkatkan keterlibatan.
- Prediksi dan Intervensi Dini
Prediksi Performa Siswa: Melalui analisis data, sekolah dapat memprediksi performa siswa di masa depan berdasarkan tren yang diamati. Data dari hasil ujian sebelumnya, tugas, dan keterlibatan kelas dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan gagal atau berhasilnya seorang siswa dalam suatu mata pelajaran.
Intervensi Dini: Dengan analisis prediktif, guru atau konselor dapat melakukan intervensi dini untuk membantu siswa yang berpotensi mengalami kesulitan. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa seorang siswa sering terlambat mengerjakan tugas, guru dapat memberikan dukungan tambahan atau bimbingan untuk meningkatkan performa mereka sebelum masalah menjadi lebih serius.
- Evaluasi dan Akuntabilitas Guru
Penilaian Kinerja Guru: Data yang diambil dari proses belajar mengajar dapat digunakan untuk menilai kinerja guru. Misalnya, keterlibatan siswa dalam kelas, tingkat kelulusan, dan umpan balik dari siswa dapat dianalisis untuk memberikan gambaran tentang seberapa efektif seorang guru dalam mengelola kelas.
Pengembangan Profesional: Berdasarkan hasil analisis data, guru dapat diberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa seorang guru mengalami kesulitan dalam mengajar dengan teknologi digital, mereka dapat diberi pelatihan teknologi untuk meningkatkan kompetensi mereka.
- Pengambilan Keputusan Berbasis Data (Data-Driven Decision Making)
Keputusan yang Lebih Informed: Data memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan di institusi pendidikan. Hal ini mencakup keputusan tentang alokasi anggaran, pengembangan program pendidikan, atau perubahan kebijakan yang akan diambil berdasarkan analisis tren dan hasil data.
Pembelajaran Berbasis Bukti: Dengan memanfaatkan data, pendidikan dapat beralih dari intuisi atau praktek yang tidak terukur ke pendekatan berbasis bukti (evidence-based). Ini memungkinkan pengembangan praktik terbaik yang benar-benar efektif.
- Pengukuran Dampak Program Pendidikan
Evaluasi Efektivitas Program: Data yang dikumpulkan selama pelaksanaan program pendidikan memungkinkan evaluasi mendalam tentang apakah program tersebut mencapai tujuan yang diharapkan. Analisis ini membantu memastikan bahwa program-program pendidikan yang dijalankan benar-benar memberikan dampak positif terhadap siswa dan institusi.
Penentuan Return on Investment (ROI): Institusi pendidikan dapat menggunakan data untuk mengukur ROI dari teknologi, sumber daya, atau program pendidikan yang telah diterapkan. Hal ini penting untuk menilai apakah investasi tersebut memberikan nilai tambah yang signifikan.
- Keamanan dan Privasi Data
Kepatuhan terhadap Regulasi: Dalam pengumpulan dan penggunaan data, penting bagi institusi pendidikan untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi privasi seperti General Data Protection Regulation (GDPR) atau peraturan privasi lokal lainnya. Ini mencakup perlindungan data siswa dan guru dari potensi pelanggaran keamanan.
Keamanan Data: Data dalam sistem pendidikan harus disimpan dengan aman dan dilindungi dari akses yang tidak sah. Analisis data juga harus dilakukan dengan memperhatikan privasi individu, terutama ketika data siswa digunakan untuk prediksi dan personalisasi.
Secara keseluruhan, data dan analisis memegang peran penting dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, mempersonalisasi pengalaman siswa, serta membantu guru dan institusi dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan data secara efektif, sistem pendidikan dapat menjadi lebih responsif, efisien, dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran di era modern.
Tujuan dibuatnya buku ini adalah sebagai bahan ajar untuk dosen, dan pegangan untuk mahasiswa, dari segi hal teori-teori mutakhir yang dapat membantu dalam penyelesaian tugas mata kuliah yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran era digital, strategi pembelajaran era digital dan modernisasi, tahapan manajemen pembelajaran,proses manajemen pembelajarandi era mdoern, penggunaan teknologi dalam menajemen pembelajaran, tantangan dan solusi dalam manajemen pembelajaran era modern.
Buku ini bermaksud untuk menerangkan pembelajaran digital sekarang ini yang sangat pesat dalam perubahan pembelajaran era modern. Kurikulum merdeka hadir untuk menjadi dasar dalam pembelajaran era modern. Akhir kata, semoga buku ini bermakna bagi perkembangan penelitian pada umumnya, dan penelitian pendidikan pada khususnya. Kami tahu bahwa Buku ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu perlunya kritik dan saran dari penulis agar buku ini bisa disempurnakan. Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.