Skip to content
EL PUBLISHER

EL PUBLISHER

Penerbit Buku dan Layanan Publikasi

METODOLOGI PENELITIAN

Posted on Juni 3, 2024 By Elpublisher Tak ada komentar pada METODOLOGI PENELITIAN

Penulis : 1) Eko Wahyudi, MT, 2) Enny Harviyanti, MT, Sholehah MT
Editor : Muhammad Noor Ilmi
Rancang Sampul : Padlianor, S.Pd
ANGGOTA IKAPI, BANJARMASIN
Cetakan Pertama

Harga : RP. 80.000

SINOPSIS
A. Pengertian Metodologi Penelitian
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos, yang berarti cara atau jalan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu. Logos berarti pengetahuan. Jadi metodologi adalah pengetahuan tentang berbagai cara kerja. Penelitian merupakan terjemah dari kata research yang berarti penelitian, penyelidikan. Penelitian adalah pemeriksaan yang teliti, penyelidikan, kegiatan pengum – pulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsipprinsip umum.
Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang direncanakan untuk memperoleh data guna memberikan jawaban terhadap masalah-masalah tertentu dan kemudian menemukan kesimpulan-kesimpulan yang diinginkan.
Penelitian dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah, sebagai cara untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan, yang bertujuan untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang berarti, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah upaya menyelidiki dan menelusuri sesuatu masalah dengan menggunakan cara kerja ilmiah secara cermat dan teliti untuk mengumpulkan, mengolah, melakukan analisis data dan mengambil kesimpulan secara sistematis dan objektif guna memecahkan suatu masalah atau menguji hipotesis untuk memperoleh suatu pengetahuan yang berguna bagi kehidupan manusia. (Rifa’I Abubakar: 2021)

B. Hakikat Penelitian
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Sifat tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu: (1) logika yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek. Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan tersebut. Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai “ilmu”. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu koherensi dan korespondensi.
Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan logis atau berpikir secara rasional. Korespondensi menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut didasarkan atas fakta atau realita. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan empirik atau bertolak dari fakta. Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan secara empirik.
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh telah melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut pandang masing-masing Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.
Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris (Sudjana, 2001). Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangka dalam metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara empirik (berdasarkan fakta).
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan penalaran logis, tetapi menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi. Cara-cara seperti ini tidak tepat digunakan untuk pengembangan suatu profesi ataupun keilmuan tertentu. Suatu penelitian dikatakan baik (dalam arti ilmiah) jika mengikuti cara-cara yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan bukan secara kebetulan.
Dalam keseharian sering ditemukan konsep-konsep yang kurang tepat dalam memaknai penelitian antara lain:
1) Penelitian bukan sekedar kegiatan mengumpulkan data atau informasi. Misalnya, seorang kepala sekolah bermaksud mengadakan penelitian tentang latar belakang pendidikan orang tua siswa di sekolahnya. Kepala sekolah tersebut belum dapat dikatakan melakukan penelitian tetapi hanya sekedar mengumpulkan data atau informasi saja. Pengumpulan data hanya merupakan salah satu bagian kegiatan dari rangkaian proses penelitian. Langkah berikutnya yang harus dilakukan kepala sekolah agar kegiatan tersebut menjadi penelitian adalah menganalisis data. Data yang telah diperolehnya dapat digunakan misalnya untuk meneliti pengaruh latar belakang pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
2) Penelitian bukan hanya sekedar memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain. Misalnya seorang pengawas telah berhasil mengumpulkan banyak data/infromasi tentang implementasi MBS di sekolah binaanya dan menyusunnya dalam sebuah laporan. Kegiatan yang dilakukan pengawas tersebut bukanlah suatu penelitian. Laporan yang dihasilkannya juga bukan laporan penelitian. Kegiatan dimaksud akan menjadi suatu penelitian ketika pengawas yang bersangkutan melakukan analisis data lebih lanjut sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Misalnya: (1) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi MBS; atau (2) faktor-faktor penghambat implementasi MBS serta upaya mengatasinya.
C. Tujuan Umum Penelitian
Uraian di atas memperlihatkan bahwa penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan melakukan tindakan tertentu (misalnya memeriksa, menelaah, mempelajari dengan cermat/sungguh-sungguh) sehingga diperoleh suatu temuan berupa kebenaran, jawaban, atau pengembangan ilmu pengetahuan. Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian yaitu:
1) Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu penelitian telah menghasilkan kriteria kepemimpian efektif dalam MBS. Contoh lainnya adalah penelitian yang menghasilkan suatu metode baru pembelajaran matematika yang menyenangkan siswa.
2) Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu. Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang dilakukan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan di luar negeri jika diterapkan di Indonesia.
3) Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan atau memperdalam ilmu pegetahuan yang telah ada. Misalnya penelitian tentang implementasi metode inquiry dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA. Contoh lainnya adalah penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality Assurannce) dalam organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil diterpakan dalam organisasi bisnis/perusahaan
D. Syarat-Syarat Penelitian
Kegiatan penelitian baru dapat dilaksanakan apabila terpenuhi syarat berikut ini:
1) Bagi seorang peneliti, ia harus mempunyai kemampuan meneliti, kemauan yang kuat untuk meneliti dan kesanggupan melakukan penelitian.
2) Terdapat permasalahan yang akan diteliti. Tidak mungkin seseorang akan melakukan penelitian tanpa ada masalah yang akan diteliti.
3) Ada perencanaan yang baik, sejak dari konsep sampai pelaporan hasil penelitian.
4) Harus ada izin atau persetujuan dari pihak-pihak terkait, misalnya perguruan tinggi, pimpinan proyek, lokasi penelitian, pemerintah dan sebagainya.
E. Jenis Penelitian
Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut:
1. Menurut Tujuan:
a. Penelitian murni. Penelitian murni menurut Jujun S. Suriasumantri adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang belum pernah diketahui. Oleh karena itu, penelitian murni bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang bersifat praktis. Pada umumnya penelitian murni dilakukan dilaboratorium yang lebih terkontrol secara ketat.
b. Penelitian terapan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan suatu masalah praktis. Menurut Jujun S. Suriasumantri bahwa penelitian terapan bertujuan untuk mempergunakan pengetahuan ilmiah yang telah diketahui untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
c. Penelitian Eksploratif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya sesuatu, misalnya kematian penduduk yang misterius.
d. Penelitian Developmental, yaitu penelitian terhadap hasil uji coba suatu produk kemudian diteliti untuk dikembangkan agar lebih baik.
e. Penelitian Verifikatif, yaitu penelitian untuk mengecek kebenaran hasil penelitian terdahulu.
2. Jenis Penelitian menurut Pendekatan.
Jenis penelitian dilihat dari aspek pendekatan,adalah:
a. Penelitian Expost Fakto. Kerlinger dalam Donal Ary, mengatakan bahwa penelitian Expost Fakto adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang hubungan di antara variabel itu dilakukan tanpa intervensi langsung, berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat.
b. Penelitian Eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Pada umumnya penelitian ini dilakukan di laboratorium.
c. Penelitian Naturalistik. Penelitian naturalistik sering disebut penelitian dengan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alami. Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen kunci. Pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi untuk memantapkan perolehan data yang bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian menekankan pada makna bukan generalisasi.
d. Policy Research. Ann Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research sebagai penelitian yang dilakukan terhadap sesuatu atau melakukan analisis terhadap masalah-masalah sosial yang timbul, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
e. Action Research (penelitian tindakan). Davis Kline (1980) mengemukakan penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan pendekatan dan program baru untuk memecahkan masalah yang timbul dalam situasi yang aktual. Penelitian difokuskan pada masalah lokal yang terjadi dalam kondisi lokal, sehingga hasil yang diperoleh tidak untuk pengembangan ilmu.
f. Penelitian Survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologi.
g. Penelitian Evaluasi. Penelitian evaluasi adalah suatu penelitian yang berfungsi untuk mengevaluasi kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Dengan demikian penelitian evaluasi merupakan proses pembuatan keputusan. Ada dua jenis penelitian evaluasi, yaitu penelitian evaluasi formatif yang menekankan pada proses dan penelitian evaluasi sumatif yang menekankan pada produk.
h. Penelitian sejarah. Penelitian sejarah adalah analisis yang logis terhadap peristiwa-peristiwa yang telah berlangsung pada masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksikan kejadian-kejadian masa lalu secara sistematis dan objektif melalui pengumpulan, evaluasi dan sintesa data yang diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan yang bersifat masih hipotesis.
3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi.
a. Penelitian Asosiatif, yaitu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Oleh karena itu, dalam penelitian ini minimal harus terdapat dua variabel yang akan dihubungkan.
b. Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain, jadi variabel yang diteliti bersifat mandiri. Tujuan penelitian ini menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi. atau penyebaran suatu gejala.
c. Penelitian Komparatif, yaitu penelitian yang bersifat membandingkan dua objek, misalnya membandingkan tingkat efektivitas metode ceramah dengan metode diskusi dalam pembelajaran.
4. Penelitian Menurut Jenis Data.
Jenis penelitian dilihat dari jenis data yang akan diperoleh dibagi ke dalam dua jenis: Pertama, Penelitian Kuantitatif, yaitu penelitian yang mengumpulkan data berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan, misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Kedua, Penelitian Kualitatif, yaitu penelitian yang data-datanya berupa kata-kata, kalimat, artinya datanya tidak berbentuk angka.

Penulis berharap buku ini dapat menjadi panduan bagi mahasiswa, dosen maupun pihak lain yang membutuhkan. Atas terselesainya buku ini, saya sangat bersyukur karena mendapat banyak bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat saya. Secara khusus, penulis menyampaikan terima kasih yang teramat besar bagi berbagai pihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan buku ini. Tanpa dukungan dan bantuan banyak pihak, buku ini tentunya tidak dapat tersusun dengan baik.

Metode Penelitian Tags:pendidikan, Teknik, teknik arsitektur, teknik lingkungan, teknik sipil

Navigasi pos

Previous Post: KEBIJAKAN PENDIDIKAN (DALAM PERSPEKTIF TEORI DAN APLIKASI PENDIDIKAN DI INDONESIA)
Next Post: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Buku Terbaru

GAYA KEPEMIMPINAN DAN KINERJA PEMERINTAHAN LEGISLATIF MANAJEMEN
Metode Penelitian Administrasi Metode Penelitian
METODE PENELITIAN KUALITATIF, KUANTITATIF & MIX (CAMPURAN) Metode Penelitian
SIGNIFIKANSI KOMITMEN DAN KINERJA PARLEMEN INDONESIA Ekonomi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Archives

  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Desember 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Juni 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022

Categories

  • Ekonomi
  • Hukum
  • MANAJEMEN
  • MANAJEMEN
  • manajemen keuangan
  • Manajemen Pendidikan
  • Metode Penelitian
  • Pendidikan
  • Pendidikan Agama Islam
  • Pendidikan Agama Islam
  • Politik
  • PSIKOLOGI
  • SEKOLAH INKLUSI
  • sosial
  • SOSIAL BUDAYA
  • SOSIAL BUDAYA
  • TEKNIK
  • TEKNIK
  • Uncategorized

Recent Posts

  • MANAJEMEN PEMBELAJARAN ERA MODERN
  • PROBLEMATIKA DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
  • MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS DATA GEOSPASIAL
  • PERENCANAAN PENDIDIKAN BERBASIS DATA GEOSPASIAL
  • FESTIVAL LAMPION

Recent Comments

  1. Eric Jones mengenai PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI CALON GURU SD/MI BERWAWASAN LITERASI BARU DI PERGURUAN TINGGI
  2. MarthaTropy mengenai KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI BILAH LABUHANBATU
  3. Eric Jones mengenai PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI CALON GURU SD/MI BERWAWASAN LITERASI BARU DI PERGURUAN TINGGI
  4. Arnette Allison mengenai KOMPARASI DAN HUBUNGAN HUKUM OTONOMI DAERAH DENGAN HUKUM PERTAMBANGAN BATUBARA
  5. Eric Jones mengenai PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI CALON GURU SD/MI BERWAWASAN LITERASI BARU DI PERGURUAN TINGGI

Copyright © 2025 EL PUBLISHER.

Powered by PressBook Grid Blogs theme