Nama Penulis : Dr.Muhammad Yuliansyah, M.Pd
Editor : Muhammad Noor Ilmi
Cover : Padlianor
Layout : Usman Jayadi
Harga Cetak Buku : Rp.110.000
VIA Order lewat WA : 085252927842 (ilmi)
tidak menjual lewat marketplace
IKAPI EL PUBLISHER : 009/KSL/2023
Alamat : JL. Jahri Saleh Komp. SUrgi Mufti No.50, Banjamasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
SINOPSIS BUKU MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN SISTEM PEMBELAJARAN
Pengertian manajemen pendidikan menurut etimologi terdiri dari dua unsur yaitu, manajemen dan pendidikan. Manajemen menurut asal katanya berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata benda “manus” (tangan) dan kata kerja “agere” (melakukan). Gabungan dua kata itu menjadi “managere” yang artinya menangani. Managere diterjemahkan dalam kata kerja Bahasa Inggris “to manage” (mengelola), dalam kata benda management artinya pengelolaan, dan “manager” untuk orang yang melakukannya. Manajemen diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi manajemen (pengelolaan).
Pengertian manajemen pendidikan sebagai struktur atau tugas. Bila dikaji dengan pendekatan struktur atau tugasnya, maka manajemen pendidikan diartikan sebagai manajemen peserta didik, kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, fasilitas, pengorganisasian, ketatalaksanaan. Sedangkan berdasarkan pendekatan sebagai proses, manajemen pendidikan didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien (Usman, 2013: 14). Pengertian lainnya manajemen pendidikan adalah mengenai segala upaya menggerakkan kegiatan orang-orang dengan berbagai sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya selebihnya, agar mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien (Sulistyono & Maisaroh, 2018: 43). Berdasarkan pengertian tersebut manajemen pendidikan tersebut, maka secara praktis manajemen pendidikan adalah suatu proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan, dalam mengelola segala sumber daya yang berupa manusia, uang, material, metode, mesin, market, waktu, dan informasi, untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien dalam bidang pendidikan
B. Tujuan Manajemen Pendidikan
Secara umum tujuan utama manajemen pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian para pelajar agar sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan untuk usia pendidikan. Selain itu, manajemen pendidikan juga memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut: (1) terwujudnya suasana belajar dan proses belajar yang efektif, aktif, kreatif, bermakna, dan menyenangkan; (2) terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kontrol diri, kecerdasan, kepribadian yang baik, akhlak yang mulia, dan keterampilan yang bermanfaat bagi masyarakat; (3) untuk memenuhi satu dari lima kompetensi tenaga kependidikan; (4) agar tujuan pendidikan tercapai dengan efektif dan efisien; (5) citra positif pendidikan semakin meningkat; (6) meningkatkan mutu pendidikan; (7) terwujudnya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel; dan (8) tenaga pendidik mendapat bekal pengetahuan tentang proses dan tugas administrasi pendidikan.
C. Fungsi Manajemen dalam Pendidikan
Sebagai sebuah institusi pendidikan, sekolah dalam jenjang apapun dalam melakukan setiap program kegiatan selalu melalui tahapan-tahapan yang harus dijalani untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi-fungsi manajemen pendidikan berfungsi sebagai langkah-langkah untuk meraih tujuan pendidikan. Fungsi manajemen ada empat hal yaitu planning, organizing, actuating dan controlling (Terry & Rue, 2010: 9-10). Dari keempat itu merupakan satu kesatuan proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu:
1) Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilaksanakan yaitu merencanakan tujuan apa yang akan dicapai. Dalam perencanaan ada beberapa hal yang terdapat didalamnya yaitu: (a) menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Dalam pendidikan tujuan yang ingin dicapai tentunya ingin mencerdasakan anak bangsa yang berakhlak, beriman dan bertakwa, namun selain itu juga ada tujuan yang lain; (b) merumuskan tujuan, Setelah tujuan yang akan dicapai sudah jelas maka beikutnya adalah mengelompokan tujuan tersebut menjadi tiga yaitu tujuan jangka pendek, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka panjang; (c) mengidentifikasikan peluang dan mengantisipasi segala hambatan; dan (d) menjabarkan perencanaan untuk mengatasi suatu masalah yang bisa saja terjadi.
2) Pengorganisasian
Dalam tahap ini yang lebih berperan adalah manajer atau kepala sekolah yang bertindak sebagai pimpinan suatu satuan pendidikan. Pengorganisasian adalah pengelompokan sumber daya manusia menjadi bagian-bagian kecil yang memiliki tugas yang berbeda-beda meski tugas tersebut saling berkaitan. Dalam proses ini ada tiga langkah yang harus dijalani yaitu: (a) merinci seluruh pekerjaan yang dibebankan harus sesuai keahlian; (b) pengembangan dari keahlian; dan (c) mekanisme kerja harus jelas agar terciptanya suatu sistem. Tujuannya untuk mentransformasikan strategi dan rencana ke dalam kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia dari organisasi, yaitu mengidentifikasi dan menggarisbawahi pekerjaan yang tepat, jenis yang tepat dan dengan demikian juga jumlah yang tepat dari pekerja (Rowley & Jackson, 2012: 186).
3) Pelaksanaan
Pada fungsi manajemen pendidikan ini kepala sekolah senantiasa harus selalu menggerakan semua aspek yang sudah dikelompokan agar dapat berjalan seperti yang sudah direncanakan. Pengerakan ini bisa berupa pemberian motivasi agar setiap bagian dapat bekerja lebih giat. Untuk itu bisa dengan pemberian kredit poin apabila melanggar peraturan, atau pemberian reward, hal ini bertujuan agar proses yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.
4) Pengawasan
Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat postif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif.
Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali (Handoko, 2016: 25). Hal yang tidak kalah penting adalah pengawasan ini adalah tugas dari pimpinan apakah semua sudah sesuai yang direncanakan, pengawasan sebagai fungsi manajeman pendidikan juga berfungsi sebagai penilaian kinerja dan sebagi penentu kebijakan dalam proses perencanaan selanjutnya. Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen. Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.
Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya.
Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan. Dari keempat fungsi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk meraih tujuan pendidikan semua aspek harus berjalan sesuai prosedur yang jelas, semua harus bergerak sesuai yang sudah di rencanakan, dan semua harus bergerak sesuai apa yang sudah ditugaskan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
BAB 1 1
KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN 1
A. Pengertian Manajemen Pendidikan 1
B. Tujuan Manajemen Pendidikan 2
C. Fungsi Manajemen dalam Pendidikan 3
D. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan 7
BAB 2 9
PENGEMBANGAN / PERUBAHAN KURIKULUM 9
A. Pengertian Kurikulum 9
B. Pengembangan Kurikulum di Indonesia 11
C. Landasan Kurikulum 17
D. Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan 33
E. Prinsip-Prinsip Dasar Kurikulum 35
F. Macam-macam Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum 38
BAB 3 47
KOMPONEN DAN MODEL KURIKULUM 47
A. Komponen-Komponen Kurikulum 47
B. Keterkaitan Antara Komponen Satu dengan yang Lainnya 51
C. Aspek-Aspek Kurikulum 52
BAB 4 55
SISTEM PEMBELAJARAN 55
A. Pengertian Sistem 55
B. Pengertian Pembelajaran 56
C. Tujuan Pembelajaran 58
D. Materi Pembelajaran 61
E. Jenis-jenis Materi Pembelajaran 62
F. Metode Pembelajaran 63
BAB 5 69
vi
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 69
A. Konsep-konsep Dasar 69
B. Gerakan PPK 71
C. Sarana dan Prasarana PPK 73
D. Pembiayaan PPK 73
E. Pelaksana dan Pemangku Kepentingan PPK 74
G. Pengembangan SDM PPK 83
BAB 6 87
MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN DALAM KONSEP KURIKULUM MERDEKA 87
A. Konsep Kurikulum Merdeka 87
B. Sebagai Materi Pembelajaran dalam Kegiatan Intrakulikuler 92
C. Sebagai Pengalaman Pembelajaran atau Strategi Pengajaran yang digunakan Guru 92
D. Sebagai Projek Kegiatan Kokurikuler 94
E. Prinsip Perancangan Kurikulum Merdeka 95
F. Karakteristik Pembelajaran Kurikulum Merdeka 109
G. Landasan Kurikulum Merdeka 118
BAB 7 139
MANAJEMEN SATUAN PENDIDIKAN DI NEGARA-NEGARA MAJU 139
A. Kurikulum Singapura 139
B. Kurikulum Australia 141
C. Kurikulum Finlandia 143
D. Kurikulum Jerman 152
E. Kurikulum Korea Selatan 156
BIBLIOGRAPHY 161
BIOGRAFI PENULIS 163